Minggu, 26 Juni 2016

Belajar bahasa Arab

Belajar bahasa Arab 

1 ) PEMBAGIAN KATA (Belajar Bahasa Arab)

أَقْسَامُ الْكَلِمَةُ
PEMBAGIAN KATA
Semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu:
1. Satuan bunyi yang disebut "huruf" atau "abjad".
Contoh: م - س - ج - د
2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut "kata".
Contoh: مَسْجِدٌ (=masjid )
3. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut "kalimat".
Contoh: أُصَلِّيْ فِي الْمَسْجِدِ (= saya shalat di masjid)
Dalam tata bahasa Arab, "kata" dibagi ke dalam tiga golongan besar:
1. ISIM ( اِسْم ) atau "kata benda". Contoh: مَسْجِد (= masjid)
2. FI'IL ( فِعْل ) atau "kata kerja". Contoh: أُصَلِّيْ (= saya shalat)
3. HARF ( حَرْف ) atau "kata tugas". Contoh: فِيْ (= di, dalam)
Penggunaan istilah Kata Benda, Kata Kerja dan Kata Tugas dalam tata bahasa Indonesia, tidak sama persis dengan Isim, Fi'il dan Harf dalam tata bahasa Arab Namun bisalah dipakai untuk sekadar mendekatkan pengertian.
2 ) ISIM 'ALAM (Kata Benda Nama) (Belajar Bahasa Arab)
اِسْم عَلَمُ
ISIM 'ALAM (Kata Benda Nama)
Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim 'Alam yaitu Isim yang merupakan nama dari seseorang atau sesuatu. Di bawah ini beberapa contoh Isim 'Alam (nama), bacalah dengan suara nyaring dan jelas satu persatu:
مُحَمَّد - آدَم - إِدْرِيْس - نُوْح - إِبْرَاهِيْم - إِسْمَاعِيْل - إِسْحَاق - يَعْقُوْب - يُوْسُف - مُوْسَى - سُلَيْمَان - يُوْنُس - عِيْسَى - مَرْيَم - خَدِيْجَة - عَائِشَة - فَاطِمَة - عُمَر - عُثْمَان - جِبْرِيْل - مِيْكَال - لُقْمَان - زَيْد - فِرْعَوْن - قَارُوْن - إِبْلِيْس - عِفْرِيْت - مَكَّة - مَدِيْنَة
Cari dan tuliskanlah Isim-isim Alam yang lain yang anda temukan dan ketahui!
(sum
3 )MUDZAKKAR (Laki-laki) - MUANNATS (Perempuan) (Belajar Bahasa Arab)
مُذَكَّر - مُؤَنَّث
MUDZAKKAR (Laki-laki) - MUANNATS (Perempuan)
Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).
Contoh Isim MudzakkarContoh Isim Muannatsعِيْسَى(= 'Isa)مَرْيَم
(= Maryam)
اِبْنٌ
(= putera)
بِنْتٌ(= puteri)بَقَرٌ(= sapi jantan)بَقَرَةٌ(= sapi betina)بَحْرٌ(= laut)رِيْحٌ(= angin)
Dari segi bentuknya, Isim Muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga jenis huruf di belakangnya yaitu:
a) Ta Marbuthah ( ة ). Misalnya: فَاطِمَة (=Fathimah)مَدْرَسَة (=sekolah)
b) Alif Maqshurah ( ى ). Misalnya: سَلْمَى (=Salma), حَلْوَى (=manisan)
c) Alif Mamdudah ( اء ). Misalnya: أَسْمَاء (=Asma'),  سَمْرَاء (=pirang)
Namun adapula Isim Muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas.
Misalnya: رِيْحٌ (= angin), نَفْسٌ (= jiwa, diri), شَمْسٌ (= matahari)
Bahkan ada pula beberapa Isim Mudzakkar yang menggunakan Ta Marbuthah.
Contoh: حَمْزَة (= Hamzah), طَلْحَة (= Thalhah), مُعَاوِيَة (= Muawiyah)
Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal kosakata yang baru anda temukan!

4 ) MUFRAD (Tunggal) - MUTSANNA (Dual) - JAMAK (Belajar Bahasa Arab)
مُفْرَد - مُثَنَّى - جَمْع
MUFRAD (Tunggal) - MUTSANNA (Dual) - JAMAK
Dari segi bilangannya, bentuk-bentuk Isim dibagi tiga:
1) ISIM MUFRAD (tunggal) kata benda yang hanya satu atau sendiri.
2) ISIM MUTSANNA (dual) kata benda yang jumlahnya dua.
3) ISIM JAMAK (plural) atau kata benda yang jumlahnya lebih dari dua.
Isim Mutsanna (Dual) bentuknya selalu beraturan yakni diakhiri dengan huruf NunKasrah ( نِ ), baik untuk Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats. Contoh:
MufradTarjamahMutsannaTarjamahرَجُلٌ= seorang laki-lakiرَجُلاَنِ= dua orang laki-lakiجَنَّةٌ= sebuah kebunجَنَّتَانِ= dua buah kebunمُسْلِمٌ= seorang muslimمُسْلِمَانِ= dua orang muslimمُسْلِمَةٌ= seorang muslimahمُسْلِمَتَانِ= dua orang muslimah
Adapun Isim Jamak, dari segi bentuknya terbagi dua macam:
1. JAMAK SALIM ( جمْع سَالِم ) yang bentuknya beraturan:
MufradTarjamahJamakTarjamahاِبْنٌ= seorang putera
بَنُوْنَ
= putera-puteraبِنْتٌ= seorang puteriبَنَاتٌ= puteri-puteriمُسْلِمٌ= seorang muslimمُسْلِمُوْنَ= muslim-muslimمُسْلِمَةٌ= seorang muslimahمُسْلِمَاتٌ= muslimah-muslimah
2. JAMAK TAKSIR (جَمْع تَكْسِيْر ) yang bentuknya tidak beraturan:
MufradTarjamahJamakTarjamah
رَسُوْلٌ
= seorang rasulرُسُلٌ= rasul-rasulعَالِمٌ= seorang alimعُلَمَاءُ= orang-orang alimرَجُلٌ= seorang laki-lakiرِجَالٌ= para laki-lakiاِمْرَأَةٌ= seorang perempuanنِسَاءٌ= perempuan--perempuan 

I6 SIM ISYARAH (Kata Tunjuk) (Belajar Bahasa Arab)
اِسْم إِشَارَة
ISIM ISYARAH (Kata Tunjuk)
Untuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan Muannats, serta Mufrad, Mutsanna dan Jamak dalam pengelompokan Isim, kita akan mempelajari tentang Isim Isyarah atau Kata Tunjuk dan Isim Maushul atau Kata Sambung.
Pertama, Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:
1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: هَذَا (=ini).
Contoh dalam kalimat: هَذَا كِتَابٌ (= ini sebuah buku)
2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: ذَلِكَ (=itu).
Contoh dalam kalimat: ذَلِكَ كِتَابٌ (= itu sebuah buku)
Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:
1) هَذَا menjadi: هَذِهِ (=ini). Contoh: هَذِهِ مَجَلَّةٌ (= ini sebuah majalah)
2) ذَلِكَ menjadi: تِلْكَ (=itu). Contoh: تِلْكَ مَجَلَّةٌ (= itu sebuah majalah)
Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dual), maka:
1) هَذَا menjadi هَذَانِContoh: هَذَانِ كِتَابَانِ (= ini dua buah buku)
2) هَذِهِ menjadi هَتَانِContoh: هَتَانِ مَجَلَّتَانِ (= ini dua buah majalah)
3) ذَلِكَ menjadi ذَانِكَContoh: ذَانِكَ كِتَابَانِ (= itu dua buah buku)
4) تِلْكَ menjadi تَانِكَContoh: تَانِكَ مَجَلَّتَانِ (= itu dua buah majalah)
Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua):
1) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah tidak berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats, menggunakan: هَذِهِ (=ini) untuk menunjuk yang dekat dan تِلْكَ (=itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat:
 هَذِهِ كُتُبٌ(= ini buku-buku); هَذِهِ مَجَلاَّتٌ (= ini majalah-majalah)
 تِلْكَ كُتُبٌ (= itu buku-buku); تِلْكَ مَجَلاَّتٌ (= itu majalah-majalah)
2) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats, menggunakan: هَؤُلاَءِ (=ini) untuk menunjuk yang dekat danأُولَئِكَ (=itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat:
 هَؤُلاَءِ طُلاَّبٌ (= ini siswa-siswa); هَؤُلاَءِ طَالِبَاتٌ (= ini siswi-siswi)
 أُولَئِكَ طُلاَّبٌ (= itu siswa-siswa); أُولَئِكَ طَالِبَاتٌ (= itu siswi-siswi)

6 )ISIM MAUSHUL (Kata Sambung) (Belajar Bahasa Arab)
اِسْم مَوْصُوْل
ISIM MAUSHUL (Kata Sambung)
Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang".
Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah: الَّذِيْ (=yang). Perhatikan contoh penggunaan Isim Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini:
Kalimat I
جَاءَ الْمُدَرِّسُ
= datang guru ituKalimat IIاَلْمُدَرِّسُ يَدْرُسُ الْفِقْهَ= guru itu mengajar FiqhKalimat IIIجَاءَ الْمُدَرِّسُ الَّذِيْ يَدْرُسُ الْفِقْهَ
= datang guru yang mengajar Fiqh
Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul: الَّذِيْ
Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka: الَّذِيْ menjadi: الَّتِيْ
جَاءَتِ الْمُدَرِّسَةُ الَّتِيْ تَدْرُسُ الْفِقْهَ
= datang guru (pr) yang mengajar Fiqh itu
Bila Isim Maushul itu digunakan untuk Mutsanna (Dual) maka:
1) الَّذِيْ menjadi:  الَّذَانِ sedangkan  الَّتِيْ menjadi:  الَّتَانِ
جَاءَ الْمُدَرِّسَانِ الَّذَانِ يَدْرُسَانِ الْفِقْهَ
= datang dua orang guru (lk) yang mengajar Fiqh itu
جَاءَتِ الْمُدَرِّسَتَانِ الَّتَانِ تَدْرُسَانِ الْفِقْهَ
= datang dua orang guru (pr) yang mengajar Fiqh
Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Jamak maka:
1) الَّذِيْ menjadi:  الَّذِيْنَ sedangkan: الَّتِيْ  menjadi: اللاَّتِيْ/اللاَّئِيْ
جَاءَ الْمُدَرِّسُوْنَ الَّذِيْنَ يَدْرُسُوْنَ الْفِقْهَ
= datang guru-guru (lk) yang mengajar Fiqh itu
جَاءَتِ الْمُدَرِّسَاتُ اللاَّتِيْ يَدْرُسْنَ الْفِقْ


7 ) NAKIRAH (Sebarang) - MA'RIFAH (Tertentu) (Belajar Bahasa Arab)
نَكِرَة - مَعْرِفَة
NAKIRAH (Sebarang) - MA'RIFAH (Tertentu)
Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua:
1) ISIM NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal (tak tentu).
2) ISIM MA'RIFAH atau kata benda dikenal (tertentu).
Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin ( ً  ٍ  ٌ  ). Sedangkan Isim Ma'rifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-Lam ( ال ) di awalnya.
Contoh Isim Nakirah: بَيْتٌ  (= sebuah rumah), وَلَدٌ  (= seorang anak)
Contoh Isim Ma'rifah: اَلْبَيْتُ  (= rumah itu), اَلْوَلَدُ (= anak itu)
Coba bandingkan dan perhatikan perbedaan makna dan fungsi antara Isim Nakirah dan Isim Ma'rifah dalam dua buah kalimat di bawah ini:
ذَلِكَ بَيْتٌ. اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ.
= Itu sebuah rumah. Rumah itu baru.
جَاءَ وَلَدٌ. اَلْوَلَدُ مُؤَدِّبٌ.
= Datang seorang anak. Anak itu sopan.Selain Isim yang berawalan Alif-Lam, yang juga termasuk Isim Ma'rifah adalah:
1. ISIM 'ALAM (Nama). Semua Isim 'Alam termasuk Isim Ma'rifah, meskipun diantara Isim 'Alam tersebut ada yang huruf akhirnya bertanwin.
Contoh:  أَحْمَدُ  (= Ahmad), عَلِيٌّ (= Ali), مَكَّةُ (= Makkah)
2. ISIM DHAMIR (Kata Ganti). Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan penyebutan sesuatu atau seseorang atau sekelompok benda/orang.
Contoh: أَنَا  (= aku, saya), نَحْنُ (= kami, kita), هُوَ (= ia, dia)
Isim Dhamir ini kelak akan dibahas tersendiri secara terinci.


8 ) SIFAT - MAUSHUF (Sifat dan Yang Disifati) MUDHAF - MUDHAF ILAIH (Kata Majemuk) MUBTADA' - KHABAR (Subjek dan Predikat)
صِفَة-مَوْصُوْف / مُضَاف-مُضَاف إِلَيْهِ / مُبْتَدَأ-خَبَر
SIFAT - MAUSHUF (Sifat dan Yang Disifati)
MUDHAF - MUDHAF ILAIH (Kata Majemuk)
MUBTADA' - KHABAR (Subjek dan Predikat)
Berkaitan dengan Nakirah dan Ma'rifah, khususnya penggunaan Alif-Lam di awal kata atau baris Tanwin di akhir kata, ada beberapa pola kalimat (rangkaian kata) yang perlu kita ketahui perbedaannya dengan baik. Yaitu:
1. SHIFAT صِفَة ) dan MAUSHUFمَوْصُوْف ) Bila rangkaian dua buah Isim atau lebih, semuanya dalam keadaan Nakirah (tanwin) atau semuanya dalam keadaan Ma'rifah (alif-lam) maka kata yang di depan dinamakan Maushuf (yang disifati) sedang yang di belakang adalah Shifat.
بَيْتٌ جَدِيْدٌ
= (sebuah) rumah baru
اَلْبَيْتُ الْجَدِيْدُ
= rumah yang baru
بَيْتٌ كَبِيْرٌ وَاسِعٌ
= (sebuah) rumah besar lagi luas
اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ الْوَاسِعُ
= rumah yang besar lagi luas
2. MUDHAF ( مُضَاف ) dan MUDHAF ILAIH مُضَاف إِلَيْه )
Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf Ilaih. Contoh:
بَيْتُ الْمُدَرِّسِ(=buku guru)بَيْتُ زَيْدٍ(=rumah Zaid) --> Zaid = Isim 'Alam (Ma'rifah)مِفْتَاحُ بَيْتِ الْمُدَرِّسِ(=kunci rumah guru)
Bila Mudhaf berupa Isim Mutsanna atau Jamak Mudzakkar Salim maka huruf Nun di akhirnya dihilangkan. Perhatikan contoh di bawah ini:
مُسْلِمَا الْجَاوِيِّ(=dua muslim Jawa)مُسْلِمُو الْجَاوِيِّ(=muslimin Jawa)مُسْلِمَا dari kata مُسْلِمَانِ (=dua orang muslim) --> Mutsannaمُسْلِمُو dari kata مُسْلِمُوْنَ (=orang-orang muslim) --> Jamak Salim
Baik Shifat-Maushuf maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bukanlah merupakan sebuah JUMLAH MUFIDAH (جُمْلَة مُفِيْدَة) atau Kalimat Sempurna. Berikut ini kita akan mempelajari sebuah pola Jumlah Mufidah (Kalimat Sempurna).
3. MUBTADA' ( مُبْتَدَأ ) dan KHABARخَبَر )
Sebuah JUMLAH ISMIYYAH (جُمْلَة اِسْمِيَّة) atau Kalimat Nominal (kalimat sempurna yang semua katanya adalah Isim), selalu terdiri dari dua bagian kalimat yakni Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat). Pada umumnya seluruh Mubtada' dalam keadaan Ma'rifah sedangkan seluruh Khabar (Predikat) dalam keadaan Nakirah. Perhatikan contoh kalimat-kalimat di bawah ini:
Jumlah IsmiyyahMubtada'Khabarاَلْبَيْتُ كَبِيْرٌاَلْبَيْتُكَبِيْرٌ
(=rumah itu besar)
(=rumah itu)
(=besar)
اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ غَالٌاَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُغَالٌ
(=rumah yang besar itu mahal)
(=rumah yang besar itu)
(=mahal)بَيْتُ الْكَبِيْرِ جَمِيْلٌبَيْتُ الْكَبِيْرِجَمِيْلٌ(=rumah besar itu indah)(=rumah besar itu)(= indah)مِفْتَاحُ بَيْتِ الْكَبِيْرِ صَغِيْرٌمِفْتَاحُ بَيْتِ الْكَبِيْرِصَغِيْرٌ(=kunci rumah besar itu kecil)(=kunci rumah besar itu)(=kecil)
Dari contoh kalimat di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Baik Mubtada' maupun Khabar, bisa terdiri dari satu kata ataupun lebih.
2. Mubtada' pada umumnya selalu dalam keadaan Ma'rifah.
3. Khabar pada umumnya selalu dalam keadaan Nakirah.
4. Mubtada' yang terdiri dari beberapa kata bisa merupakan Shifat-Maushuf (contoh kalimat II) maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih (contoh kalimat III dan IV)
Sebagai penutup, untuk mengingat-ingat perbedaan antara Shifat-Maushuf, Mudhaf-Mudhaf Ilaih dan Mubtada'-Khabar, perhatikanlah perbedaan bentuk dan makna masing-masing pola tersebut dalam kalimat sederhana di bawah ini:
Shifat-MaushufMudhaf-Mudhaf IlaihMubtada'-Khabar
بَيْتٌ جَدِيْدٌ
بَيْتُ الْجَدِيْدِ
اَلْبَيْتُ جَدِيْدٌ
(sebuah rumah baru)
(rumah baru)
(rumah itu baru)
اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ
بَيْتُ الْكَبِيْرِ
اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ
(rumah yang besar)
(rumah besar)
(rumah itu besar)
Selanjutnya kita akan membahas tentang Isim Dhamir atau Kata Ganti.


9 ) HAMIR (Kata Ganti) (Belajar Bahasa Arab)
ضَمِيْر
DHAMIR (Kata Ganti)
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang. Dhamir termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah.
Contoh:
أَحْمَدُ يَرْحَمُ اْلأَوْلاَدَ = Ahmad menyayangi anak-anak
هُوَ يَرْحَمُهُمْ = Dia menyayangi mereka
Pada contoh di atas, kata أَحْمَدُ diganti dengan هُوَ (=dia), sedangkan الأَوْلاَد (=anak-anak) diganti dengan هُمْ (=mereka).
Kata هُوَ dan هُمْ dinamakan Dhamir atau Kata Ganti.
Menurut fungsinya, ada dua golongan dhomir yaitu:
1) DHAMIR RAFA' ( ضَمِيْر رَفْع ) yang berfungsi sebagai Subjek.
2) DHAMIR NASHAB ( ضَمِيْر نَصْب ) yang berfungsi sebagai Objek.
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
Dalam kalimat: هُوَ يَرْحَمُهُمْ (= Dia menyayangi mereka):
- Kata هُوَ (=dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan:
- Kata هُمْ (=mereka) adalah Dhamir Nashab


10) DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek) (Belajar Bahasa Arab)
ضَمِيْر رَفْع
DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek)
Semua dhomir dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:
1. MUTAKALLIM مُتَكَلِّم ) atau pembicara (orang pertama).
a) Mufrad: أَنَا (= aku, saya) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
b) Mutsanna/Jamak: نَحْنُ (= kami, kita) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
2. MUKHATHAB مُخَاطَب ) atau lawan bicara (orang kedua). Terdiri dari:
a) Mufrad: أَنْتَ (= engkau) untuk Mudzakkar dan أَنْتِ untuk Muannats.
b) Mutsanna: أَنْتُمَا (= kamu berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
c) Jamak: أَنْتُمْ (= kalian) untuk Mudzakkar dan أَنْتُنَّ untuk Muannats.
3. GHAIB ( غَائِب ) atau tidak berada di tempat (orang ketiga). Terdiri dari:
a) Mufrad: هُوَ (= dia) untuk Mudzakkar dan هِيَ untuk Muannats.
b) Mutsanna: هُمَا (= mereka berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
c) Jamak: هُمْ (= mereka) untuk Mudzakkar dan هُنَّ untuk Muannats.
Hafalkanlah keduabelas bentuk dhomir Rafa atas beserta artinya


11 ) FI'IL (Kata Kerja) (Belajar Bahasa Arab)
فِعْل
FI'IL (Kata Kerja)
Fi'il atau Kata Kerja dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:
1. FI'IL MADHY ( فِعْل مَاضِي ) atau KataKerja Lampau.
2. FI'IL MUDHARI' ( فِعْل مُضَارِع ) atauKata Kerja Kini/Nanti.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il ( فَاعِل) atau Pelaku pekerjaan itu.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.
DhamirFi'il MadhyFi'il Mudhari'Tarjamahأَنَا
فَعَلْتُ
أَفْعَلُ= saya mengerjakanنَحْنُفَعَلْنَانَفْعَلُ= kami mengerjakanأَنْتَفَعَلْتَتَفْعَلُ= engkau (lk) mengerjakanأَنْتِفَعَلْتِتَفْعَلِيْنَ= engkau (pr) mengerjakanأَنْتُمَافَعَلْتُمَاتَفْعَلاَنِ= kamu berdua mengerjakanأَنْتُمْفَعَلْتُمْتَفْعَلُوْنَ= kalian (lk) mengerjakanأَنْتُنَّفَعَلْتُنَّتَفْعَلْنَ= kalian (pr) mengerjakanهُوَفَعَلَيَفْعَلُ= dia (lk) mengerjakanهِيَفَعَلَتْتَفْعَلُ= dia (pr) mengerjakanهُمَافَعَلاَيَفْعَلاَنِ= mereka berdua (lk) mengerjakanهُمَافَعَلَتَاتَفْعَلاَنِ= mereka berdua (pr) mengerjakanهُمْ
فَعَلُوْا
يَفْعَلُوْنَ= mereka (lk) mengerjakanهُنَّفَعَلْنَيَفْعَلْنَ= mereka (pr) mengerjakan
Perlu diketahui, bahwa dalam sebuah JUMLAH FI'LIYYAH ( جُمْلَة فِعْلِيَّة ) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna yang mengandung Kata Kerja), letak Fa'il (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di belakang Fi'il (Kata Kerja).
1) Untuk Dhamir Ghaib atau "orang ketiga" (هُنَّ - هُمْ - هُمَا - هِيَ - هُوَ ).
a. Bila Fa'il mendahului Fi'il maka perubahan bentuk dari Fi'il tersebut harus mengikuti ketentuan Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak.
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak setelah Fa'il:
اَلْمُسْلِمُ دَخَلَ الْمَسْجِدَ
= muslim itu memasuki masjid
اَلْمُسْلِمَةُ دَخَلَتِ الْمَسْجِدَ
= muslimah itu memasuki masjid
اَلْمُسْلِمَانِ دَخَلاَ الْمَسْجِدَ
= dua muslim itu memasuki masjid
اَلْمُسْلِمَتَانِ دَخَلَتَا الْمَسْجِدَ
= dua muslimah itu memasuki masjid
اَلْمُسْلِمُوْنَ دَخَلُوا الْمَسْجِدَ
= kaum muslimin memasuki masjid
اَلْمُسْلِمَاتُ دَخَلْنَ الْمَسْجِدَ
= kaum muslimat memasuki masjid
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak setelah Fa'il:
اَلْمُسْلِمُ يَدْخُلُ الْمَسْجِدَ
= muslim itu memasuki masjid
اَلْمُسْلِمَةُ تَدْخُلُ الْمَسْجِدَ
= muslimah itu memasuki masjid
اَلْمُسْلِمَانِ يَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ
= dua muslim itu memasuki masjid
اَلْمُسْلِمَتَانِ تَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ
= dua muslimah itu memasuki masjid
اَلْمُسْلِمُوْنَ يَدْخُلُوْنَ الْمَسْجِدَ
= kaum muslimin memasuki masjid
اَلْمُسْلِمَاتُ يَدْخُلْنَ الْمَسْجِدَ
= kaum muslimat memasuki masjid
b. Sedangkan bila Fi'il mendahului Fa'il, maka bentuk Fi'il tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fa'il-nya Mutsanna atau Jamak). Tetapi untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap dibedakan dengan adanya huruf Ta Ta'nits (ت تَأْنِيْث ) atau "Ta Penanda Muannats" pada Fi'il yang Fa'il-nya adalah Muannats.
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak sebelum Fa'il:
دَخَلَ اَلْمُسْلِمُ الْمَسْجِدَ
= muslim itu memasuki masjid
دَخَلَتِ الْمُسْلِمَةُ الْمَسْجِدَ
= muslimah itu memasuki masjid
دَخَلَ الْمُسْلِمَانِ الْمَسْجِدَ
= dua muslim itu memasuki masjid
دَخَلَتِ الْمُسْلِمَتَانِ الْمَسْجِدَ
= dua muslimah itu memasuki masjid
دَخَلَ الْمُسْلِمُوْنَ الْمَسْجِدَ
= kaum muslimin memasuki masjid
دَخَلَتِ الْمُسْلِمَاتُ الْمَسْجِدَ
= kaum muslimat memasuki masjidContoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak sebelum Fa'il:
يَدْخُلُ اَلْمُسْلِمُ الْمَسْجِدَ
= muslim itu memasuki masjid
تَدْخُلُ الْمُسْلِمَةُ الْمَسْجِدَ
= muslimah itu memasuki masjid
يَدْخُلُ الْمُسْلِمَانِ الْمَسْجِدَ
= dua muslim itu memasuki masjid
تَدْخُلُ الْمُسْلِمَتَانِ الْمَسْجِدَ
= dua muslimah itu memasuki masjid
يَدْخُلُ الْمُسْلِمُوْنَ الْمَسْجِدَ
= kaum muslimin memasuki masjid
تَدْخُلُ الْمُسْلِمَاتُ الْمَسْجِدَ
= kaum muslimat memasuki masjid
2) Untuk Fa'il lainnya ( أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ -أَنْتُمَا - أَنْتَ - أَنْتِ - نَحْنُ - أَنَا )
tetap mengikuti pola perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.
Fi'il Madhy
Fi'il Mudhari'
دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ(أَنَا) أَدْخُلُ الْمَسْجِدَsaya telah memasuki masjidsaya memasuki masjidدَخَلْنَا الْمَسْجِدَ(نَحْنُ) نَدْخُلُ الْمَسْجِدَkami telah memasuki masjidkami memasuki masjidدَخَلْتَ الْمَسْجِدَ(أَنْتَ) تَدْخُلُ الْمَسْجِدَengkau telah memasuki masjid
engkau memasuki masjid
دَخَلْتِ الْمَسْجِدَ(أَنْتِ) تَدْخُلِيْنَ الْمَسْجِدَengkau (pr) telah memasuki masjidengkau (pr) memasuki masjidدَخَلْتُمَا الْمَسْجِدَ(أَنْتُمَا) تَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَkamu berdua telah memasuki masjidkamu berdua memasuki masjidدَخَلْتُمُ الْمَسْجِدَ(أَنْتُمْ) تَدْخُلُوْنَ الْمَسْجِدَkalian (lk) telah memasuki masjidkalian (lk) memasuki masjidدَخَلْتُنَّ الْمَسْجِدَ(أَنْتُنَّ) تَدْخُلْنَ الْمَسْجِدَkalian (pr) telah memasuki masjidkalian (pr) memasuki masjidCarilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Madhy dan Fi'il Mudhari' dalam ayat-ayat Al-Qur an

FI'IL AMAR (Kata Kerja Perintah) (Belajar Bahasa Arab)
فِعْل اْلأمْر
FI'IL AMAR (Kata Kerja Perintah)

Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari:
 أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتِ - أَنْتَ .
Fa'il
Fi'il AmarTarjamahأَنْتَاِفْعَلْ
= (engkau -lk) kerjakanlah!
أَنْتِاِفْعَلِيْ= (engkau -pr) kerjakanlah!أَنْتُمَااِفْعَلاَ= (kamu berdua) kerjakanlah!أَنْتُمْاِفْعَلُوْا= (kalian -lk) kerjakanlah!أَنْتُنَّاِفْعَلْنَ= (kalian -pr) kerjakanlah!
Contoh dalam kalimat: dari fi'il عَمِلَ (= beramal, bekerja) menjadi Fi'il Amar:
اِعْمَلْ لآِخِرَتِكَ= bekerjalah untuk akhiratmu (lk)اِعْمَلِيْ لآِخِرَتِكِ
= bekerjalah untuk akhiratmu (pr)
اِعْمَلاَ لآِخِرَتِكُمَا
= bekerjalah untuk akhirat kamu berdua
اِعْمَلُوْا لآِخِرَتِكُمْ
= bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)
اِعْمَلْنَ لآِخِرَتِكُنَّ
= bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)
Dari fi'il أَقَامَ (=mendirikan) menjadi Fi'il Amar:
أَقِمْ صَلاَتَكَ
= dirikanlah shalatmu (lk)
أَقِمِيْ صَلاَتَكِ= dirikanlah shalatmu (pr)أَقِمَا صَلاَتَكُمَا= dirikanlah shalat kamu berduaأَقِيْمُوْا صَلاَتَكُمْ= dirikanlah shalat kalian (lk)أَقِمْنَ صَلاَتَكُنَّ= dirikanlah shalat kalian (pr)
Dari fi'il كَبَّرَ (=membesarkan) menjadi Fi'il Amar:
كَبِّرْ رَبَّكَ
= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (lk)كَبِّرِيْ رَبَّكِ= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (pr)كَبِّرَا رَبَّكُمَا= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu berduaكَبِّرُوْا رَبَّكُمْ= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (lk)كَبِّرْنَ رَبَّكُنَّ= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (pr)
Sebagai catatan, bila huruf akhir yang sukun dari sebuah Fi'il bertemu dengan awalan Alif-Lam dari sebuah Isim Ma'rifah, maka baris sukun dari huruf akhir fi'il tersebut berubah menjadi baris kasrah. Contoh:
الصَّلاَةَ+أَقِمْ=أَقِمِ الصَّلاَةَ(=shalat)(=dirikanlah)(=dirikanlah shalat)
Carilah contoh-contoh Fi'il Amar dalam ayat-ayat al-Q

13 ) FI'IL NAHY (Kata Kerja Larangan) (Belajar Bahasa Arab)
فِعْل النَّهْي
FI'IL NAHY (Kata Kerja Larangan)
Fi'il Nahy atau "kata kerja larangan" adalah bentuk negatif dari Fi'il Amar. Untuk membentuk Fi'il Nahy, kita tinggal menambahkan harf لاَ (=jangan) dan memasukkan huruf  تَ di awal Fi'il Amar.
Perhatikan polanya di bawah ini:
Fa'ilFi'il AmarFi'il NahyTarjamahأَنْتَاِفْعَلْ
لاَ تَفْعَلْ
= jangan (engkau -lk) kerjakan
أَنْتِاِفْعَلِيْلاَ تَفْعَلِيْ= jangan (engkau -pr) kerjakanأَنْتُمَااِفْعَلاَلاَ تَفْعَلاَ= jangan (kamu berdua) kerjakanأَنْتُمْاِفْعَلُوْالاَ تَفْعَلُوْا= jangan (kalian -lk) kerjakanأَنْتُنَّاِفْعَلْنَلاَ تَفْعَلْنَ= jangan (kalian -pr) kerjakan
Contoh dalam kalimat:
Dari fi'il خَافَ (= takut) dan fi'il حَزِنَ (= sedih) menjadi Fi'il Nahy:
لاَ تَخَفْ وَلاَ تَحْزَنْ
= jangan (engkau -lk) takut dan jangan sedih
لاَ تَخَافِيْ وَلاَ تَحْزَنِيْ= jangan (engkau -pr) takut dan jangan sedihلاَ تَخَافَا وَلاَ تَحْزَنَا= jangan (kamu berdua) takut dan jangan sedihلاَ تَخَافُوْا وَلاَ تَحْزَنُوْا= jangan (kalian -lk) takut dan jangan sedihلاَ تَخَفْنَ وَلاَ تَحْزَنَّ= jangan (kalian -pr) takut dan jangan sedihCarilah contoh-contoh Fi'il Fi'il didalam bahasa Arab 
13 ) FI'IL MA'LUM (Kata Kerja Aktif) - FI'IL MAJHUL (Kata Kerja Pasif)
فِعْل مَعْلُوْم - فِعْل مَجْهُوْل
FI'IL MA'LUM (Kata Kerja Aktif) - FI'IL MAJHUL (Kata Kerja Pasif)
Dalam tata bahasa Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh berikut ini:
Abubakar membuka pintu. --> kata "membuka" disebut Kata Kerja Aktif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata Kerja Pasif.
Dalam tata bahasa Arab dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.
Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:
ضَرَبَ عُمَرُضُرِبَ عُمَرُ(= Umar memukul)(= Umar dipukul)Fi'il  ضَرَبَ (=memukul) adalah Fi'il Ma'lum (Kata Kerja Aktif). Fa'il atau Pelakunya adalah Umar bersifat aktif (melakukan pekerjaan yakni memukul).
Fi'il  ضُرِبَ (=dipukul) adalah Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif). Fa'il atau Pelakunya tidak diketahui (tidak disebutkan). Untuk itu, dalam Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib al-Fa'il ( نَائِبُ الْفَاعِل ) atau Pengganti Fa'il (Pelaku). Dalam contoh di atas, Umar adalah Naib al-Fa'il (pengganti Pelaku).
Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan perubahan sebagai berikut:
a) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah
b) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan menjadi berbaris Fathah untuk Fi'il Mudhari'.
Fi'il Madhy Fi'il Mudhari' Fi'il Ma'lum Fi'il Majhul Fi'il Ma'lum Fi'il Majhul
فَعَلَ
فُعِلَ
يَفْعَلُ
يُفْعَلُ
Contoh-contoh dalam kalimat:
Fi'il Madhy أَمَرَ (=memerintah) menjadi Fi'il Majhul أُمِرَ (=diperintah):
أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللهَ
= aku diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْنَا أَنْ نَعْبُدَ اللهَ= kami diperintah agar menyembah Allahأُمِرْتَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ= engkau (lk) diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْتِ أَنْ تَعْبُدِي اللهَ
= engkau (pr) diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْتُمَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ
= kamu berdua diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْتُمْ أَنْ تَعْبُدُوا اللهَ
= kalian (lk) diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْتُنَّ أَنْ تَعْبُدْنَ اللهَ= kalian (pr) diperintah agar menyembah Allahأُمِرَ أَنْ يَعْبُدَ اللهَ= dia (lk) diperintah agar menyembah Allahأُمِرَتْ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ= dia (pr) diperintah agar menyembah Allahأُمِرَا أَنْ يَعْبُدَا اللهَ= mereka (2 lk) diperintah agar menyembah Allahأُمِرَتَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ= mereka (2 pr) diperintah agar menyembah Allahأُمِرُوْا أَنْ يَعْبُدُوا اللهَ= mereka (lk) diperintah agar menyembah Allahأُمِرْنَ أَنْ يَعْبُدْنَ اللهَ= mereka (pr) diperintah agar menyembah Allah
Fi'il Mudhari' يَعْرِفُ (=mengenal) menjadi Fi'il Majhul يُعْرَفُ (=dikenal):
أُعْرَفُ بِكَلاَمِيْ
= aku dikenal dari bicaraku
نُعْرَفُ بِكَلاَمِنَا= kami dikenal dari bicara kamiتُعْرَفُ بِكَلاَمِكَ= engkau (lk) dikenal dari bicaramuتُعْرَفِيْنَ بِكَلاَمِكِ
= engkau (pr) dikenal dari bicaramu
تُعْرَفَانِ بِكَلاَمِكُمَا
= kamu berdua dikenal dari bicara kamu berdua
تُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِكُمْ
= kalian (lk) dikenal dari bicara kalian
تُعْرَفْنَ بِكَلاَمِكُنَّ
= kalian (pr) dikenal dari bicara kalian
يُعْرَفُ بِكَلاَمِهِ= dia (lk) dikenal dari bicaranyaتُعْرَفُ بِكَلاَمِهَا= dia (pr) dikenal dari bicaranyaيُعْرَفَانِ بِكَلاَمِهِمَا= mereka (2 lk) dikenal dari bicara merekaيُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِهِمْ= mereka (lk) dikenal dari bicara merekaيُعْرَفْنَ بِكَلاَمِهِنَّ= mereka (pr) dikenal dari bicara mereka
Carilah contoh-contoh Fi'il Majhul dalam ayat-syat Al Qur'an dan al-Hadits!

Sabtu, 25 Juni 2016

Pengertian tentang ibadah mahdhoh dan ghoiru mahdhoh

IBADAH MAHDHOH DAN GHOIRU MAHDHOH 

Sebagaimana yang telah kita pahami bahwa ibadah terbagi menjadi dua yaitu ibadah mahdhoh dan ghoiru mahdhoh

Ibadah Mahdhah juga terbagi lagi menjadi dua:
1) Ibadah Mahdhah Muqayyad:
Ibadah murni yang ketentuan cara pelaksanaannya telah ditetapkan oleh Syara’, baik waktu pelaksanaannya, tempat, jumlah, dan detail pelaksanaan yang lain dan akhirnya pelaksanaan Ibadah semacam ini bersifat Tauqify, dan tidak boleh kita berinofasi terhadap ibadah semacam ini, semisal dengan Mengurangi jumlah putaran Thawaf dalam Haji, atau menambahkan jumlah Rakaat dalam salat, atau menambah jumlah mustahiq zakat dari delapan yang telah digariskan. Terhadap jenis Ibadah ini berlaku baginya Kaidah:
الأصل في العبادات التوقيف
“Asal pada ibadah-ibadah adalah tauqif.”

2) Ibadah Mahdhah Muthlaq:
Ibadah murni yang sumber dalilnya bersifat ‘Am (umum) dan tidak dijelaskan Tekhnis  (cara) pelaksanaannya, semisal Baca Al Qur’an, berdzikir. terhadap tekhnis pelaksanaan ibadah semacam ini kita bebas mengaktualisasi tekhnis pelaksanaannya, baik waktu, tempat, sendiri atau berjama’ah, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan syara’. Semisal membaca al qur’an atau berdzikir di kamar mandi (WC) atau tempat-tempat kotor yang lain.

Ibadah Ghairu Mahdhah yakni setiap pekerjaan yang hukum asalnya Mubah namun kemudian bisa bernilai Ibadah bergantung pada MAQASHID atau tujuan dari pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Untuk pekerjaan jenis ini berlaku baginya kaidah:

الاصل فى الاشياء الاباحة حتى يدل الدليل على تحريمه

“Asal dari segala sesuatu itu Mubah, sampai ada dalil yang menunjukkan atas keharamannya.”

Selanjutnya, jenis amal semacam ini dapat kita klasifikasikan dalam dua bagian :

Pertama :
Jenis amalan yang yang dapat bernilai Ibadah ditinjau dari niat atau tujuannya, contoh: PEMBERIAN UANG KEPADA ORANG LAIN, pemberian tersebut bisa menjadi Shadaqah Sunnah, Bisa menjadi Hibbah tanpa nilai Ibadah, Bahkan bisa dikategorikan Money Politic jika diberikan dengan maksud agar dipilih menempati jabatan tertentu.

Jadi jika ada dalil yang mengharamkan pemberian uang untuk money politic maka pemberian uang dengan maksud demikian dianggap terlarang.

Kedua :
Amalan atau pekerjaan yang Nilainya apakah ia termasuk Ibadah atau bukan, bergantung pada amalan berikutnya yang menjadi Maqashid-nya dimana pekerjaan ini hanya berfungsi sebagai WASILAH penghantar atau sarana untuk dapat dilaksanakannya amalan yang dimaksud. Amalan jenis berlaku baginya kaidah LIL WASA-IL HUKMUL MAQASHID di mana hukumnya bergantung pada amaliah yang menjadi MAQASHID atau MAUSUL ILAIH.

Contohnya mempelajari Ilmu Tajwid, ia menjadi wajib mengingat tuntutan membaca al qur’an dengan tartil (sesuai qaidah tajwid) adalah wajib. Kewajiban ini berhubungan erat dengan kaedah dalam disiplin Ilmu Ushul Fiqih pada Fasal MA LAA YATIMMUL WAJIB ILLAA BIHI FAHUWA WAJIB.

Contoh lain adalah membeli air pada dasarnya adalah mubah (boleh dibeli, boleh tidak, dan tidak berpahala). Namun ketika seseorang mau shalat fardhu tetapi tidak ada air di sisinya melainkan harus membeli dan ia memiliki kesanggupan untuk membeli air maka hukum membeli air di sini menjadi wajib dan berubah menjadi amalan yang berpahala serta dihitung sebagai ibadah ghairu mahdhah. Pada kasus tersebut, membeli air merupakan wasilah, sedangkan wudhu/ shalat adalah maqsud. Karena wudhu shalat fardhu itu syarat sah shalat fardhu tersebut maka membeli air juga dihukumkan wajib jika mampu.

Wallahu A'lam

Selasa, 07 Juni 2016

Tahffidzul QUR'AN TPQ ASY-SYARIFAH pangkah


Inilah tasheh perdana TPQ asy-syarifah

sebanyak 14 santri putra dan putri TPQ asy-syarifah kendaldoyong menjalani sidang tasheh di pondok pesantren tahfidzul qur'an kebagusan satu persatu santriwan-santriwati membacakan juz amma sampai akhir dan alkhamdulillah dengan hasil memuaskan 

Doa



  • بسم الله الرحمن الرحيم

  • الحمد لله رب العالمين حمداالشاكرين حمداالناعمين حمدايوافى نعمه ويكافى مزيده ياربنالك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك ولعظيم سلطانك 
  • اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد 
  • يا الله ياعلى ياعظيم ياغفور يارحيم انت الرب العظيم الذي ليس كمثله شيئ وهو السميع البصير وهذا شهر عظمته وكرمته وشرفته وفضلته على الشهور وهو الشهر الذي فرضت صيامه على وهو شهر رمضان الذي انزلت فيه القرران هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان وجعلت فه ليلة القدر وجعلتها  خيرا من الف شهرفيا ذا المن ولايمن عليك من على بفكاك رقبتى من النار فيمن تمن عليه ادخلنى الجنة برحمتك ياارحم الراحمين 
  • اللهم ادخل الى اهل القبور السرور 
  • اللهم اغن كل فقير 
  • اللهم اشبع كل جائع 
  • اللهم اكس كل عريان 
  • اللهم اقض دين كل مدين 
  • اللهم فرج عن كل مكروب 
  • اللهم رد كل غريب 
  • اللهم اشف كل مريض 
  • اللهم سد فققرنا بغناك 
  • اللهم غير سوء حالنا بحسن حالك 
  • اللهم اقض عنا الدين واغننا من الفقر انك على كل شىءقدير 
  • اللهم رب شهر رمضان الذي انزلت فيه القران الذي افترضت على عبادك فيه القران وافترضت على عبادك فيه الصيام ارزقنى حج بيتك الحرام فى عامى هذا وفى كل عام اغفرلى تلك الذنوب العظام فإنه لايغفرها غيرك ياعلام يارحمن 
  • اللهم اجعل صيامى فيه صيام الصائمين وقيامى فيه قيام القائمين ونبهنى فيه عن نومة الغافلين وهب لى جرمى فيه يااله العالمين واعف عنى ياعافيا عن المجرمين 
  • اللهم اجلنا باالايمان كاملين وللفرائض مؤدين وللصلاة حافظين وللزكاة فاعلين ولماعندك طالبين ولعفوك راجين وبالهدى متمسكين وعن اللغو معرضين وفى الدنيا زاهدين وفى الاخرة راغبين وبالقضاء راضين وللنعماء شاكرين وعلى البلاء صابرين وتحت لواء محمد صلى الله عليه وسلم يوم القيامة سائرين والى الحوض واردين والى الجنة داخلين ومن النار  ناجين وعلى سرير الكرامة قاعدين ومن حورعين متزوجين ومن سندس واستبرق وديباج متلبسين ومن طعام الجنة اكلين ومن لبن وعسل مصفى شاربين باكواب واباريق وكأس من معين مع الذين انعمت عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن اولئك رفيقا ذلك الفضل من الله وكفى بالله عليما 
  • اللهم اجعلنا فى ليلة هذا الشهر الشريفة المباركة من السعداء المعبولين ولا تجعلنا من الاشقياء المردودين ان الله وملائكته يصلون على النبى يا ايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما  دعواهم فيها سبحانك اللهم وتحيتهم فيها سلام واخر دعواهم ان الحمدلله رب العالمين 
  • اللهم تقبل منا صيامنا ووضوئنا وصلاتنا وقيامنا وقرائتنا وركوعنا وسجودنا وقعودنا وتسبيحنا وتهليلنا وتمجيدنا وخشوعنا وتضرعنا ولاتضرب بها وجوهنا يااله العالمين وياخير الناصرين برحمتك ياارحم الراحمين 
  • اللهم ربنا اتنا من لدنك رحمة وهيئ لنا من امرنارشدا 
  • االهم ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار بفضل سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمدلله رب العالمين

  • بسم الله الرحمن الرحيم

  • الحمدلله رب العالمين حمداالشكرين حمداالناعمين حمدايوافى نعمه ويكافى مزيده ياربنالك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك ولعظيم سلطانك 
  • اللهم صل وسلم على سيدنا محمد فى الاولين وصل وسلم على سيدنا محمد فى الاخرين وصل وسلم على سيدنا محمد فى الملاءالاعلى الى يوم الدين 
  • ( اللهم فارق الفرقان منزل القران بالحكمة والبيان برك اللهم لنا فى شهر رمضان..........*٣ ) واعده علينا وعلى المسلمين سنينا بعد سنين واعواما بعد اعوام على مايحب ويرضى ذواالجلال والاكرام 
  • اللهم ان لك فى هذه الليلة وفى كل ليلة من ليالى رمضان عتقاء وطلقاء ونقذاء وامناء واسراء واجراء من النار 
  • اجعلنا اللهم يكريم ووالدينا واولادنا واحبابنا ووالديهم وجميع المسلمين من عتقائك وطلقائك ونقدائك وامنائك واسرائك واجرائك من النار المنظور اليهم بعين الرحمة والمفاض عليهم من جزيل العطايا 
  • والمنح اللهم لقنا روحا وريحانا وتقبل صيام شهر رمضان منا وعلى قيامه فاعنا ولليلة قدره فوفقنا ولعبادتك فصبرنا ومن الاحياء المرزوقين 
  • فاجعلنا اللهم كما اتيت سيدنا ابرهيم رشده فاتنا رشدنا وكما اتيت سيدنا موسى سوله فاتنا سولنا وكما غفرت نبيك سيدنا محمدا صلى الله عليه وسلم ذنوبه فاغفرلنا ذنو بنا لاترانا حيث نهيتنا ولاتفقدنا حيث امرتنا 
  • اعزنا اللهم بالطاعة ولاتذلنا بالمعصية واشغلنابك عمن سواك  ( ياارحم الرحين ......... *٣ ) 
  • اللهم انت العالم بذنوبنا فاغفرها وانت العالم بعيوبنا فاسترها وانت العالم بقلوبنا فاصلحها وانت العالم بحاجاتنا فاقضها   
  • اللهم اجعل جمعنا هذا جمعامرحوما ..........*٣ ) وتفرقنا من بعده تفرقا معصوما ولاتجعل فينا ولامعنا شقيا ولامحروما 
  • اللهم انانسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى والعافية 
  • اللهم انانسألك من خيرما سألك منه نبيك محمد صلى الله عليه وسلم واعذبك من شرمااستعاذك منه نبيك محمد صلى الله عليه وسلم وانت المستعان وعليك البلاغ ولاحول ولاقوة الابالله 
  • اللهم انقلنا والمسلمين من الشقاوة الى السعادة ومن النار الى الجنة ومن العذاب الى الرحمة ومن الذنوب الى المغفرة ومن الاساءة الى الإحسان ومن الحوف الى الأمان ومن الفقر الى الغنى ومن الذل الى العز ومن الإهانة الى الكرامة ومن الضيق الى السعة ومن الشر الى الخير ومن العسر الى اليسر ومن الإدبار الى الإقبال ومن السقم الى الصحة ومن السخط الى الرضى ومن الغفلة الى العبادة ومن الفترة الى الإجتهاد ومن الخذلن الى التوفيق ومن البدعة الى السنة ومن الجور الى العدل 
  • اللهم ديننا بالدنيا وعلى الدنيا بالتقوى وعلى التقوى بالعمل وعلى العمل بالتوفيق وعلى جميع ذلك بلطفك المفضى الى رضاك المنهى الى جنتك المصحوب ذلك بالنظر الى وجهك الكريم برحمتك ياارحم الراحمين 
  • اللهم انانسألك العافية وتمام العافية ودوام العافية والشكر على العافية والغنى عن الناس 
  • اللهم احسن عاقبتنا فى الأمور كلها واجرنا من خزى الدنيا وعذاب الأخرة 
  • اللهم يسرلنا امورنا مع الراحة لقلوبنا وابدننا والسلامة والعافية فى ديننا ودنيانا 
  • اللهم ربنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفرلنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين 
  • اللهم ربنا اتنا من لدنك رحمة وهيئ لنا من امرنارشدا 
  • اللهم ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار وصلى الله على سيدنا محمد النبى الأمى وعلى اله وصحبه وسلم بفضل سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمدلله رب العالمين



  •